Selasa, 25 Desember 2012

Sejarah Kertas

Sejarah Kertas


Kertas ditemukan oleh bangsa China para tahun 105 pada masa dinasti Han dan mulai menyebar perlahan ke barat melalui Samarkand dan Baghdad. Pembuatan dan industri kertas di Eropa bermula dari Spanyol dan Sisilia pada abad ke 10 oleh kaum Muslim yang tinggal di sana, kertas kemudian mulai dikenal di Italia dan Selatan Prancis, kemudian sampai di Jerman pada tahun 1400. Pada masa abad pertengahan di Eropa, pembuatan kertas secara manual memanfaatkan tenaga air. Adalah penemuan teknologi percetakan printing press dan revolusi percetakan pada abad ke 15 yang berkontribusi atas penyebaran kertas yang sangat pesat di Eropa.

Kata 'kertas' berasal dari kata papyros, bahasa Yunani kuno untuk tanaman Cyperus Papyrus. Tanaman ini bersifat tebal dan sari nya digunakan untuk produksi material yang menyerupai kertas, digunakan oleh bangsa Mesir kuno serta kebudayaan Mediterania jauh sebelum kertas ditemukan di China. Papyrus merupakan pengolahan bagian dari tanaman secara langsung, sedangkan kertas dibuat dari serat yang sudah di olah dan diberi perlakuan khusus.

tanaman papyrus
lembaran payrus

Sejarah pembuatan kertas dimulai di China, saat seorang pejabat pengadilan Kekaisaran pada masa dinasti Han (202 SM - 220) bernama Cai Lun, membuat kertas menggunakan tanaman mulberry, serat kulit pohon, jala ikan, kain bekas dan sisa jerami. Walau demikian, lembaran kertas kuno berisi gambar peta yang ditemukan di propinsi Gansu yang berasal dari perkiraan tahun 179 - 41 SM.

Pada masa dinasti Shang (1600 - 1050 SM) dan dinasti Zhou (1050 SM - 256) di China kuno, dokumen umumnya ditulis di lembaran tulang atau bambu (bisa berupa lempengan maupun lembaran bambu yang di jahit kemudian digulung) menyebabkan kesulitan untuk transportasi karena sangat berat. Walaupun material yang lebih ringkas seperti lembaran sutra juga digunakan, tapi sangat jarang karena harganya yang sangat mahal. Walaupun pejabat Cai Lun disebut sebagai penemu kertas dengan teknologi pembuatan yang canggih pada masa tersebut, penemuan spesimen yang bertuliskan aksara mandarin di propinsi Gansu pada tahun 2006 menunjukkan bahwa pihak militer China kuno sudah menggunakan kertas 100 tahun sebelum material ini ditemukan oleh Cai. Atas penemuan ini, Cai Lun sangat berkontribusi dalam penyempurnaan metode, bahan, dan resep pembuatan kertas.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa pejabat Cai menemukan ide pembuatan kertas kemudian memperkenalkan pada Kaisar yang memujinya. Sejak saat itu, kertas digunakan untuk menggantikan lempengan bambu dan lembaran sutra. Material ini dikenal luas sebagai Kertas Yang Mulia Cai.

Awalnya, fabrikasi kertas dilakukan dengan melumatkan sobekan kain di air, kemudian seratnya dimanfaatkan. Kertas berkualitas tinggi buatan Tso Po menggunakan bahan kayu tanaman Mulberry, pada masa Jin bagian Timur pembuatan kertas memanfaatkan cetakan bambu, dan menggunakan pewarna. Saat percetakan menjadi populer di masa dinasti Song, permintaan kertas semakin meningkat, bahkan digunakan sebagai alat pembayaran retribusi kepada pemerintah pusat.

ilustrasi pembuatan kertas di masa China kuno.

Walaupun lebih murah dibanding kertas kulit (vellum), dalam jumlah besar, misalnya seukuran buku, kertas adalah material yang mahal sebelum abad ke 19. Teknologi mesin kertas bertenaga uap ditemukan, sehingga pembuatan kertas dengan bubur kertas dari kayu dapat dilakukan. Walaupun ada beberapa mesin pendahulu, mesin pembuat kertas Fourdrinier adalah dasar dari teknologi pembuatan kertas modern. Pada tahun 1799, Nicholas Louis Robert dari Essonnes, Prancis mendapatkan paten untuk mesin kertas yang dapat memproduksi kertas gulungan (continuous paper machine). Saat itu, Nicholas bekerjasama dengan Leger Didot, kemudian terjadi selisih pendapat mengenai kepemilikan ijin penemuan mesin. Adalah Didot yang mengutus John Gamble, adik iparnya untuk menemui Sealy dan Henry Fordrinier di London dan setuju untuk mensponsori suatu proyek. Pada 20 Oktober 1801, Gamble mendapatkan paten no 2487 dari negara Inggris. Tahun 1803, sebuah mesin dipasang di Frogmore, Hetfordshire. Mesin tersebut merupakan penyempurnaan dari mesn Robert, hal ini dimungkinkan karena keterlibatan Bryan Donkin seorang mekanik yang sangat terampil.

Hingga akhir abad ke 18, ujicoba menggunakan bahan kayu untuk membuat kertas tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Pada tahun 1800, Matthias Koops di London, Inggris mempelajari lebih lanjut gagasan pembuatan kertas dengan kayu, dan menerbitkan buku berjudul Historical Account of the Substance wich have been used to Describe Events, and to Convey Ideas, from the Earliest Date, to the Invention of Paper (panjang banget ya gan? ... kira-kira judulnya adalah Catatan penggunaan bahan, kerjadian, ide dari dulu sampai penemuan kertas). Matthias mendapatkan dukungan keuangan dari keluarga kerajaan untuk pembuatan mesin cetak serta bahan dan infrastruktur untuk bisnis percetakannya. Buku yang sangat menarik, walaupun sangat mahal merupakan satu-satunya buku yang berhasil di tulis dan di cetak sebelum perusahaannya bangkrut.

Pada tahun 1830 dan 1840, dua tokoh dari benua yang berbeda melakukan terobosan. Charles Fenerty dan Friedrich Gottlob Keller memulai ujicoba memanfaatkan bahan kayu untuk teknik pembuatan kertas, membuat bubur kertas langsung dari bahan kayu tersebut. Kurang lebih pada waktu yang sama, pada pertengahan tahun 1844, kedua tokoh ini mengumumkan penemuan mereka. Sebuah mesin yang dapat memisahkan serat dari pohon dan memanfaatkan serat untuk pembuatan kertas. Bubur kayu kemudian di putihkan / dicuci (bleach) oleh Fenerty sehingga memproduksi kertas berwarna putih. Pada saat inilah dimulai era baru pembuatan kertas. Pada akhir abad 19, hampir semua produsen menggunakan bahan kayu untuk pembuatan kertas.

Charles Fenerty
Friedrich Gottlob Keller

Dengan penemuan pena tinta (fountain pen), produksi masal alat tulis pensil, berkembangnya teknologi percetakan (printing press) dengan tenaga uap, kertas dengan bahan dasar kertas menyebabkan perubahan ekonomi dan sosial di negara industri yang sangat besar pada abad ke 19. Pengenalan kertas yang lebih murah, buku pelajaran, fiksi, non fiksi, surat kabar semakin terjangkau pada tahun 1900. 
sumber : forum.viva.co.id › ... › Teknologi dan EdukasiSejarah

Jumat, 21 Desember 2012

Sejarah Ditemukannya Mobil

Di jaman yang sudah maju dan modern ini berbagai jenis mobil sudah berhasil dibuat oleh manusia. Dari yang berbahan bakar bensin, hingga yang berbahan bakar listrik bahkan panas dari cahaya matahari. Pengen tahu ga, sebenarnya siapa sih yang pertama kali mempunyai ide untuk menciptakan mobil? Nah, mari kita simak penjelasan di bawah ini.
Mobil pertama kali ditemukan oleh Nicolas-Joseph Cugnot yang berasal dari Prancis pada tahun 1769. Cugnot terinspirasi saat melihat bentuk kereta kuda yang dilengkapi dengan ban. Kemudian Cugnot mencoba untuk membuat kendaraan yang bergerak dengan mesin uap. Pada tahun 1801, penemuan Cugnot ini diteruskan oleh warga Britania bernama Richard Trevithick.

Kendaraan mesin uap mengalami perkembangan lebih pesat saat dikembangkan oleh Lunar Society, di Brimingham, Inggris. Carl Benz dari Mannheim merupakan pembuat mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin pada tahun 1886. Kemudian di waktu yang hampir bersamaan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach dari Sttugart juga membuat mobil dengan bahan bakar bensin. Namun, Benz terlebih dahulu menyelesaikan penemuan itu dan mempatenkan penemuan tersebut pada tahun 1879.



Motorwagen, mobil pertama dengan bahan bakar bensin
Pada 5 November 1895, AS memberikan hak paten kepada George B. Selden untuk mesin mobil dua-stroke. Penerobosan spektakuler ini juga dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Untuk beberapa dekade, mesin-uap, listrik, dan bensin saling bersaing. Pada tahun 1902 Oldsmobil memproduksi mobil dengan harga terjangkau dalam skala besar, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910an.

Perkembangan teknologi otomotif sangat pesat pada periode 1900 sampai ke pertengahan 1920an. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pembuat mobil kecil yang saling berkompetisi untuk meraih perhatian dunia. Pada tahun 1930-an jumlah produsen mobil berkurang drastis. Barulah pada tahun 1960-an saat harga barang-barang elektronik cukup murah untuk diproduksi massal, mobil dan berbagai inovasi berkembang kembali. 

Sumber:
www.engineeringtown.com/.../94-sejarah-ditemukannya-m.

Ini Dia Lima Calon Nama Bandara Internasional Kuala Namu

Senin, 02 Juli 2012, 18:56 WIB
Republika/Yogi Ardhi
  
Ini Dia Lima Calon Nama Bandara Internasional Kuala Namu
Pekerja menyelesaikan konstruksi Bandara Kuala Namu Deli Serdang Sumatra Utara
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN –  PT Angkasa Pura sedang menyiapkan lima nama baru untuk untuk Bandara internasional di Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara yang dipersiapkan untuk menyaingi Bandara internasional Changi, Singapura ini semeblumnya bernama Bandara Polonia Medan.

Sekretaris Daerah Sumut Nurdin Lubis menyebutkan, lima nama yang secara resmi masuk ke Tim Inventarisasi Usulan Nama Bandar Udara di Kualanamu itu, merupakan usulan dari berbagai kalangan. 

Kelima usulan nama itu masing-masing Bandara Sultan Serdang, Bandara Kualanamu, Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Bandara Haji Adam Malik, dan Bandara Tengku Amir Hamzah.

"Lima nama ini berkas usulannya resmi sudah ada pada tim kecuali nama Tengku Amir Hamzah yang berupa tembusan surat di mana berkas aslinya di Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI di Jakarta," kata Nurdin kepada wartawan di Medan

Dijelaskan, ketentuan yang diatur oleh Menhub bahwa nama bandara diusulkan Pemprov Sumut dengan persetujuan DPRD Sumut untuk diputuskan atau ditetapkan Menteri Perhubungan.

"Enam bulan sebelum operasional nama itu sudah harus ditetapkan. Bandara ini dijadwalkan operasional bulan Maret 2013 sehingga bulan September ini mesti disosialisasikan ke dunia internasional," jelasnya. 

Kini Bandara Kuala Namu masih dalam tahap penyelesaian, utamanya untuk run way yang masih terkendala pembangunannya karena ada tanah yang belum terbebaskan.

Sebagaimana dinyatakan pihak Angkasa Pura, Bandara Kuala Namu rencananya akan dioperasikan pada Maret 2013 mendatang.

Sumber:
www.republika.co.id › Nasional › Nusantara

Bandara Kuala Namu Diputuskan Bernama KNIA

DPRDSU Usulkan ke Kemenhub
Medan-andalas DPRD Sumut merekomendasi nama Bandara Kuala Namu International Airport (KNIA) di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, diusulkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk ditetapkan sebagai nama bandara tersebut.
Rekomendasi nama bandara itu diputuskan melalui rapat paripurna DPRD Sumut, dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumut Ir H Kamaluddin Harahap MSi, Senin (17/12), didampingi wakil ketua dewan lainnya Chaidir Ritonga dan Sigit Pramono Asri, setelah 10 fraksi (FPDemokrat, FPGolkar, FPDIPerjuangan, FPKS, FPAN, FPPP, FPDS, FHanura, FPPRN, dan FGerindra Bulan Bintang Reformasi) memberikan pendapat atas lima nama bandara yang dilaporkan Pansus DPRD Sumut.
Fraksi Demokrat melalui juru bicara Drs H Jamaluddin Hasibuan, FPDIP melalui Analisman Zalukhu SSsos MSP, FPKS melalui juru bicara Hidayatullah, FPAN melalui Irwansyah Damanik, FPPP melalui Hosen Hutagalung, FPHanura, FPPRN, FGerindra Bulan Bintang Reformasi mengusulkan nama KNIA untuk direkomendasikan ke Kemenhub RI.
Sedangkan FPGolkar melalui jubir M Faisal menegaskan, dalam penetapan nama Bandara Kuala Namu harus dapat melahirkan nama yang pas, baik dari sosiologis maupun antropologis. Sementara FPDS melalui juru bicaranya Tonnies Sianturi mengusulkan nama Bandara Si Singamangaraja XII.
Juru bicara FPDIPerjuangan Analismasn Zalukhu berpendapat, nilai historis dari nama pahlawan nasional dan para pejuang Sumut patut dihargai, tapi semua nama tidak mungkin tercantum sebagai nama bandara. “Hendaknya jangan nama menjadi faktor yang menjadi pemicu terganggunya kerukunan dan kedamaian penduduk Sumut selama ini telah terwujud,” ujarnya.
Sementara juru bicara FPDS mengemukakan alasan mengusulkan nama Si Singamangaraja XII jadi nama bandara di Kuala Namu, karena Si Singamangaraja XII merupakan tokoh dan pahlawan kaliber nasional dan internasional berjuang dari Sumut melawan penjajah, tapi berpengaruh ke seluruh nusantara dan dunia.
Fraksi-fraksi melalui pendapatnya juga mengusulkan nama yang sama yaitu Bandara KNIA dengan catatan keempat nama lagi, yang diusulkan pansus yaitu Bandara Sultan Serdang International Airport, Bandara Tengku Amir Hamzah International Airport, Bandara Si Singamangaraja XII International Airport dan Jendral H Abdul Haris Nasution International Airport diusulkan agar ditabalkan pada nama-nama gedung-gedung yang ada di Bandara Kuala Namu International Airport.(UJ)

Sumber:
harianandalas.com › Berita Utama
DPRD Sumut sepakati nama Bandara Kuala Namu
Warta
WASPADA ONLINE
(medanmegazine.com)
MEDAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Sumatera Utara (Sumut) resmi mengusung nama bandar udara di Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang dengan nama ‘Kualanamu Internasional Airport’ pada acara paripurna pembahasan nama bandara di Kualanamu di DPRD Sumut, hari ini.

Dari semua fraksi di DPRD Sumut hanya fraksi PDS kurang menyetujui nama bandara tersebut ‘Kualanamu Internasional Airport’ pasalnya PDS lebih menyetujui nama bandara itu dengan ‘Sisingamangaraja XII Internasional Airport’.
join_facebookjoin_twitter

Lain halnya dengan Fraksi Partai Golkar yang menyetujui kelima nama bandara yang direkomendasaikan panitia khusus (Pansus) DPRD Sumut.

Sementara itu, delapan fraksi lainnya menyetujui nama bandara di Kuala Namu tersebut dengan nama ‘Kualanamu Internasional Airport’ karena  nama tersebut dinilai lebih netral dan cocok.

Jurubicara Fraksi PDIP, Analisman Zalukhu mengatakan berdasarkan kajian, evaluasi dan pertimbangan disertai masing-masing landasar pemikiran Fraksi PDIP menilai ‘Kualanamu Internasional Airport’.

Selain itu, berdasarkan ketentuan  penerbangan internasional 6 bulan sebelum pengoperasionalkan bandara sudah harus tersosialisasikan untuk didaftar di internasional. Untuk itu surat usulan nama  bandara dari pengusul (baik dari pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Deli Serdang) sudah diterima oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia paling lama pertengahan bulan Desember 2012.

Dia menambahkan, kalau 14 nama lain yang sudah diusulkan bisa diusulkan manjadi nama bangunan/gedung, terminal dan jalan sekitar yang ada di Bandara Kualanamu.

Asisten I Pemprovsu bidang Pemerintahan, Hasiholan Silaen mengatakan segera mengusulkan nama bandara di Kualanamu tersebut kepada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sekitar  satu minggu kemudian.

Seperti diketahui, dari hasil kunjungan kerja panitia khusus (pansus) DPRD Sumut dan aspirasi dari berbagai elemen masyarakat mendapatkan lima belas nama;

1.    Bandara Internasional Kualanamu
2.    Bandara Internasional Sumatera Utara
3.    Bandara Marsipature Hutanabe
4.    Bandara Internasional Sultan Serdang
5.    Bandara Internasional H. Adam Malik
6.    Bandara Sisingamangaraja XII
7.    Bandara Raja Inal Siregar
8.    Bandara T. Amir Hamzah
9.    Bandara T. Rizal Nurdin
10.  Bandara Sultan  Deli
11.  Bandara Kiras Bangun
12.  Bandara Dr. Ferdinan Lumban Tobing
13.  Bandara Abdul Haris Nasution
14.  Bandara Mohammad Hasan
15.  Bandara Internasional Pdt. P. R. Telaumbanua

Setelah dilakukan pembahasan di Pansus DPRD Sumut bersamatim inventarisasi usulan nama Bandara tersebut hanya 5 nama yang direkomendasikan pengusulan  kepada pimpinan dewan, yakni;

1.    Bandara Udara Internasional Kualanamu (Kualanamu International Airport)
2.    Bandara Udara Sultan Serdang (Sultan Serdang Internasional Airport)
3.    Bandara Udara Tengku Amir Hamzah (Tengku Amir Hamzah Internasional Airport)
4.    Bandara Udara Sisingamangaraja XII Internasional Airport)
5.    Bandara Udara Jend. H. Abdul Haris Nasution (Jend H. Abdul Haris Nasution Internasional Airport)

Sumber:
www.waspada.co.id/index.php?...nama-bandara-kuala-nam..

5 Nama Disiapkan untuk Bandara Pengganti Polonia Medan  

TEMPO.CO, Medan - Lima nama calon bandar udara Kualanamu resmi di kantong Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk diajukan kepada Menteri Perhubungan menjadi calon nama bandar udara baru pengganti Bandara Polonia Medan.

Kelima nama yang diusulkan masyarakat kepada tim inventarisasi nama bandara Kualanamu adalah Bandara Sisingamangraja XII, Bandara Sultan Serdang, Bandara Kualanamu, Bandara Haji Adam Malik, dan Bandara Tengku Amir Hamzah.

Menurut ketua tim yang juga Sekretaris Daerah Sumut, Nurdin Lubis, berkas kelima nama usulan masyarakat itu sudah di tangan tim, kecuali berkas usulan nama Bandara Tengku Amir Hamzah.

“Masyarakat pengusul calon nama Bandara Tengku Amir Hamzah menyerahkan berkas asli usulan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan,“ kata Nurdin Lubis, Minggu 27 Mei 2012.

Adapun pengusul kelima nama bandara itu, yakni Bandara Raja Sisingamangaraja XII, dilakukan oleh Parsadaan Pomparan Ni Raja Sonak Malela Anak Dohot Boruna Medan sekitarnya. “Alasan pengusul dalam suratnya kepada tim, Raja Sisingamangaraja XII adalah pahlawan nasional yang memiliki semangat nasionalisme dan memiliki nilai sejarah yang tinggi untuk Sumatera Utara," kata Nurdin Lubis.

Adapun Bandara Sultan Serdang diusulkan Pengurus Daerah Masyarakat Adat Budaya Melayu Indonesia Deli Serdang (MAMBI) dua bulan lalu. Pengusul beralasan, spirit pembangunan bandara ini persis seperti spirit Sultan Serdang ketika membangun Kesultanan Serdang.

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mengusulkan nama Bandara Kualanamu. Usulan itu disampaikan Bupati Deli Serdang pada 4 Mei 2012 yang juga didukung Pengurus Daerah MABMI Deli Serdang melalui surat tertanggal 7 Maret 2012. Pengusul menilai nama Bandara Kualanamu sudah sesuai nama lokasi bandara itu, yakni Kualanamu, Deli Serdang.

“Alasan lain yang disebut dalam surat itu kerena masyarakat Kualanamu sekitarnya telah banyak menerima dampak positif selama proses pembangunan serta untuk menghindari konflik antar-masyarakat yang masing-masing mengusulkan nama bandara yang berbeda," ujar Nurdin.

Nama Adam Malik, kata Nurdin, diusulkan oleh Pengurus Daerah Wanita Satya Praja Sumatera Utara. Organisasi ini menilai Adam Malik merupakan putra Sumatera Utara yang berhasil menjadi wakil presiden dan pernah memimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa serta pemrakarsa perhimpunan negara Asia Tenggara (ASEAN). “Sedangkan nama Tengku Amir Hamzah diusulkan Tanfidzi Forum Umat Islam Sumatera Utara," ujar Nurdin.

Menurut Nurdin, tim inventarisasi masih memberi peluang selama dua minggu terhitung mulai Senin 28 Mei 2012 untuk mengajukan usul calon nama bandara pengganti Polonia itu kepada Gubernur Sumatera Utara melalui Tim Inventarisasi Usulan Nama Bandar Udara di Kualanamu di Sekretariat Biro Hukum Sekterariat Daerah Provinsi Sumatera Utara, lantai 7 kantor gubernur, Jalan Diponegoro 30 Medan, sebelum dibawa dalam rapat paripurna dewan.

Rencananya bandara Kualanamu akan menjadi bandara pangkalan transit internasional bagi kawasan Sumatera dan sekitarnya dan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta. Bila ini terwujud, bandara Kualanamu akan menjanjikan peluang bisnis yang luar biasa bagi masyarakat Sumatera Utara.

Bandara Kualanamu dibangun di lokasi bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Dusun Kualanamu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Sumber:
www.tempo.co/.../5-Nama-Disiapkan-untuk-Bandara-Pengg...
Melintas di Areal Bandara Kuala Namu Wajib Dikutip Iuran
Kategori: HEADLINE - Dibaca: 11 kali
BERINGIN I DNA - Bagi anda warga Beringin dan sekitarnya yang akan melintas di areal pembangunan Bandara Kuala Namu, siap-siap menyediakan uang yang bakal disetor kepada petugas keamanan disana. Hal itu turut terkuak dalam aksi unjuksara yang dilakukan oleh warga 4 desa, yakni Beringin, Sidodadi, Karang Anyar dan Kuala Namu. Menurut Jamil, warga yang memiliki pengalaman itu, biasanya pihak keamanan mengutip biaya hingga Rp 35 ribu / orang.

Saat kebenaran itu dikonfirmasi wartawan kepada pihak Project implementation Unit (PIU) Satuan Kerja (Satker) Angkasa Pura (AP) II, Wisnu justru membenarkan adanya kebijakan itu. Namun, AP II tidak membenarkan jumlah nominal uang yang dikutip kepada warga itu.

"Oleh Karena area Bandara ini tidak dibenarkan dilalui oleh masyarakat umum selama pembangunan masih berlangsung, maka kita mengambil kebijakan ini. Itu pun, kutipan yang kita kenakan hanya sebagai pengganti stiker yang kitaberikan kepada warga tersebut, sebagai tanda bahwa statusnya tamu," ungkapnya.

Namun, saat ditanya berapa besaran nominal uang yang ditetapkan AP II, Wisnu mengaku tidak mengingatnya. Hanya saja, lanjutnya, tidak sebesar nominal yang disebutkan warga itu. (DNA I R-05)

Sumber:
www.dnaberita.com/berita-3849-melintas-di-areal-bandara-.