Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan, pembangunan jalan akses non tol Bandar Udara Kuala Namu, Medan, Sumatera Utara rampung pada Maret 2013. Untuk tahap awal jalan sepanjang 13,5 Kilometer (Km) yang dilengkapi jembatan laying 1,5 Km tersebut dibangun dua lajur, namun akan dikembangkan jadi enam lajur pada tahun mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah I Wijaya Seta saat mendampingi Kunjungan Kerja Komisi V DPR-RI ke Bandara Kuala Namu pada akhir pekan lalu. Kunjungan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Nursyirwan Soejono bertujuan mengetahui kesiapan Bandara tersebut yang rencananya akan dioperasikan dalam empat bulan ke depan.
“Kita rencanakan jalan ini empat lajur dua arah, nanti akan dikembangkan jadi enam lajur. Yang baru kita bangun dua lajur untuk dua arah, direncanakan selesai pada bulan Maret 2013,” ungkap Seta.
Menurut Seta, saat ini masih ada 300 meter lahan yang belum dibebaskan. Panitia Pembebasan Tanah (P2T) tengah melakukan penghitungan nilai aset masyarakat pemilik tanah tersebut. Apabila kendala pembebasan tanah tersebut teratasi pada bulan ini, Seta yakin konstruksi jalan non tol itu akan selesai dalam dua bulan.
Jalan akses tersebut juga memiliki fly over sepanjang 1,5 Km. Dengan adanya jalan layang itu, akan memudahkan akses masyarakat dari daerah Lubuk Pakam dan Deli Serdang menuju Bandara. Sementara itu, Ketua Kunjungan Komisi V DPR-RI Nursyirwan mengaku optimistis target pengoperasian Bandara Baru Medan tersebut akan terlaksana.
“Saya melihat dari kesungguhan Pemerintah Daerah bisa diselesaikan, tugas fungsinya masing-masing sudah diketahui, Pemerintah Daerah bertugas apa, Pemerintah Pusat apa, Angkasa Pura II apa, semua lembaga-lembaga ini sudah mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya,” sebut Seta.
Nusyirwan juga mengingatkan pentingnya koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam rangka merealisasikan target pengoperasian Bandara Kualanamu pada 2013. “Koordinasi ini harus dilakukan secara berkesinambungan, masing –masing pihak harus teguh memegang komitmen, tidak mungkin keinginan kita akan terwujud apabila masing-masing pihak berjalan sendiri-sendiri” imbuhnya.
Bandara Kuala Namu adalah bandara terintegrasi pertama yang ada di Indonesia. Bandara ini menyatukan akses kendaraan darat secara terpadu, yaitu kereta api, jalan tol dan jalan non tol. Diharapkan dengan banyaknya akses dari dan ke arah badara dapat mempermudah aliran orang dan barang dari dan ke Sumatera Utara. Bandara ini juga merupakan salah satu jalan utama pintu gerbang Indonesia bagian Barat.(Puskakom PU/ES)
Sumber:
www.setkab.go.id/nusantara-6617-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar